27 Mei 2011.... genap setahun dia pergi.... pergi yang tak mungkin akan kembali.... setahun yang lepas...saya dan keluarga hilang orang yang kami sayang... dia yang saya panggil tok ayah Haji Yaakob Bin Puteh.
Sekejap je dah setahun.... tapi semua memori bersamanya masih terpahat indah dalam lipatan kenangan saya dan keluarga....
Saya ingat lagi..... saya pernah menitis kan air mata waktu memujuk tok ayah untuk makan. Pura2 merajuk ketika dia tak mahu makan.
Saya juga pernah pergi KFC yang agak jauh dari rumah tok ayah semata kerana dia teringinkan ayam KFC. Ya, dia sangat suka makan KFC. :'(
Saya juga masih ingat waktu saya buat dadih, dia makan banyak sekali. Sedangkan seleranya pd makanan dah tak seberapa ketika itu.
Saya juga ingat waktu saya memilih2 tulang ikan ketika kami makan bersama.
Dan masih jelas sekali, waktu saya demam... dia menggosok2 tapak kaki saya untuk menyamankan. Ya, tok ayah sangat baik. :)
Dan saat pemergian isteri yang sangat disayangi seumur hayatnya, saya tak kan lupa saat dia duduk seorang dan termenung. Tak ada air mata. Tapi saya tahu dia sedih.
Tahu tak? Kali pertama saya merasa naik kapal terbang ialah bersama tok ayah dan arwah maktok. Umur saya 6 tahun waktu itu. Tapi semuanya masih jelas.
Kalau set permainan masak2 saya, entah tak terkira banyaknya.... semuanya ada.... mungkin sebab saya cucu sulung barangkali.
Tapi yang nyata, tak pernah ada rasa terlebih dan terkurang antara kami cucu2 nya. Kasih sayang kami juga begitu buat dia.
Dan... saya tak mungkin akan lupa sampai bila2... waktu saat saya melihatnya turun dari ambulans ketika di hospital besar Pulau Pinang. Saya tak akan lupa dia buka mata bila mendengar saya memanggil namanya. :)
Dan bila dia pergi, setiap sudut dan ruang rumah tinggalan menyentap tangkai hati saya. Kerusi malas, tilam, bilik, sejadah, ketayap, cawan, baju, kain pelikat...semuanya. :'(
Saya juga tak akan dan tak mungkin lupa hingga akhir hayat saya setiap detik dan waktu yang saya pernah jalani bersamanya..... InsyaAllah.....
Lirik Pergi – Aizat
Sayu terpisah
Hikayat indah kini hanya tinggal sejarah
Berhembus angin rindu
Begitu nyamannya terhidu wangian kasihmu
Hujan lebat mencurah kini
Bagaikan tiada henti
Kaulah laguku kau irama terindah
Tak lagi ku dengari
Kau pergi
Pergi
Sepi tanpa kata
Terdiam dan kaku tak daya kau ku lupa
Apa pun kata mereka
Biarkan kenangan berbunga di ranting usia
Hujan lebat mencurah kini
Bagaikan tiada henti
Kaulah laguku kau irama terindah
Tak lagi ku dengari
Kau pergi
Pergi
Hujan lebat mencurah kini
Bagaikan tiada henti
Kaulah laguku kau irama terindah
Tak lagi ku dengari
Kau pergi
Pergi
Kau pergi
Pergi
Pergi
0 comments:
Post a Comment